Come Tulus, Go Mulus Renungan
“Tetapi orang benar mendapat perlindungan karena ketulusannya.” (Amsal 14:32b)

Yakub telah menipu dan mencuri hak kesulungan Esau. Tentu saja hal itu sangat menyakitkan hati Esau. Apalagi sewaktu Yakub nyamar jadi Esau untuk mendapatkan berkat dari ayahnya. Udah hak kesulungannya diambil, berkat untuk Esau juga diembat ama Yakub. Sekitar dua puluh tahun lamanya Yakub lari dan bersembunyi dari Esau. Tapi sampai kapan Yakub bertahan tinggal di dalam ‘rasa bersalah’, sampai kapan ia harus menahan diri untuk minta maaf dari kakaknya Esau? Akhirnya Yakub memutuskan untuk mengunjungi Esau dan meminta maaf, meskipun hatinya masih getar-getir, Yakub Cuma bermodal ketulusan hati dating untuk minta maaf, Finally, Esau menyambut Yakub dan memaafkan Yakub.

Terkadang kita takut untuk mengakui kesalahan. Kita takut berhadapan dengan orang yang pernah kita sakiti. Rasa takut selalu membayang-bayangi kita sehingga kita tetap bersembunyi dari kebenaran. Rasa takut itu membuat kita mereka-reka tentang hal-hal negative. “Jangan-jangan nanti dia menolak maafku”, “siapa tahu dia malah memukulku”, “aku takut dia mempermalukan aku.” Semua hal yang tidak muncul dalam pikiran kita.

Kalo kita emang udah yakin mau mengaku salah dan tulus pengen minta maaf, kita gak bakal celaka. Tuhan akan memberkati setiap orang dengan tulus hati mengaku salah dan mau memperbaiki kesalhannya. Selama tujuan kita baik, mengapa kita harus takut. Setiap perbuatan memang ada akibatnya. Tetapi ketika kita bertekad memperbaiki kesalahan yang pernah kita lakukan, maka perjalanan kita untuk melakukannya akan berjalan dengan mulus.

Doa: Tuhan, aku ingin belajar seperti Yakub, membawa ketulusan hati untuk memperbaiki kesalahan yang pernah aku lakukan.
Labels:
0 Responses