Mengalahkan Diri Sendiri, Mampukah Anda Melakukannya? Renungan
“Berhentilah marah dan tinggalkanlah panas hati itu, jangan marah, itu hanya membawa kepada kejahatan” [Mazmur 37:8]

Belakangan ini begitu banyak orang berbuat anarkis dengan melakukan pemberontakan, perusakan bahkan membunuh karena masalah sara, sakit hati, penghinaan, balas dendam atau alasan lainnya. Garang, ganas dan buas, begitulah kesannya.

Jika tindakan anarkis dianggap sebagai suatu pembenaran, bisa kita bayangkan apa jadinya kalau semua orang didunia ini mempunyai prinsip hidup demikian. Keadaan manusia pada akhir zaman sudah sangat ironis. Hawa nafsu membuat manusia semakin kehilangan akal sehat. Semua orang salah, hanya diri sendiri yang paling benar. Apakah anda salah-satu diantara mereka?

Saudara seiman yang saya cintai, tujuan hidup kita bukan untuk mengalahkan orang lain, tetapi untuk mengalahkan diri sendiri!
Sebab musuh yang terbesar didalam hidup ini adalah diri kita sendiri.
Karena kita tidak pernah diajarkan oleh siapapun untuk mencaci-maki diri sendiri, makanya kita sudah terbiasa mencaci-maki orang lain.
Itulah sebabnya kita lebih suka melihat kesalahan orang lain daripada
melihat kekurangan diri sendiri. Jika anda ingin tahu, siapa yang paling bertanggung jawab atas hampir semua masalah yang anda hadapi, cobalah anda renungkan. Seandainya anda dapat menendang bokong anda sendiri, saya sarankan lakukanlah itu beberapa kali demi untuk mengubah hidup anda. Memang benar, masalah yang kita hadapi tergantung dari banyak hal, tetapi terutama dari diri kita sendiri.
Semua orang ingin mengubah dunia, tapi hanya sedikit yang berpikir untuk mengubah dirinya sendiri. Saya akan menertawakan anda, jika anda seorang perokok tetapi melarang anak-anak anda untuk tidak ikut-ikutan merokok. Bagaimana mungkin anda dapat “memenangkan” keluarga,
jika anda belum dapat mengalahkan diri sendiri. Amsal 27:19 mengatakan “Seperti air mencerminkan wajah, demikianlah hati manusia mencerminkan manusia itu”.

Selama anda masih gemar menyalahkan orang lain atas masalah apa yang anda hadapi, sejauh itu pula anda tidak menyadari kelemahan yang ada pada diri anda. Setiap kali anda mentolerir kekurangan orang lain, saat itu pula anda menambah kekurangan anda. Dan semakin banyak anda mengeluh, semakin sedikit yang akan anda dapatkan.
Sebenarnya kalau kita bisa berhikmat ketika menghadapi masalah, mungkin kita akan menemukan “sesuatu” didalam diri kita yang tidak kita ketahui sebelumnya. Saudara, kadang kita harus berjuang lebih dari satu kali untuk mencapai sebuah tujuan, kecuali kalau kita sendiri yang memutuskan untuk tidak mau bangkit lagi. Belum lama ini ada seorang aktor kawakan kita yang sangat terkenal ditangkap karena kasus penggunaan narkoba. Dari reputasinya yang baik, aktor senior ini cukup dihormati, beribawa dan taat beribadah. Tapi kenapa hal seperti ini masih bisa terjadi? Jawabnya jelas, dia tidak mampu mengalahkan dirinya sendiri! Semoga saja kekhilafannya ini membawa hikmah baginya dan kita semua.

Apabila anda tidak mau mengalahkan diri sendiri, berarti anda tidak memiliki iman untuk mengalahkan dosa. Apa hubungannya? Sebab anda tidak pernah merasa bersalah dan berdosa atas apa yang anda lakukan. Semua kesalahan selalu dialamatkan kepada orang lain. Seandainya anda merasa ada orang yang berbuat jahat terhadap anda, apakah anda harus membalasnya dengan cara yang sama, dan anda menganggapnya itu hal yang wajar? Bukankah rasul Paulus mengatakan; kalahkanlah kejahatan dengan kebaikan![Roma 12:21].

Dengan mengalahkan diri sendiri akan menimbulkan kepercayaan diri, dan dengan kepercayaan diri inilah yang akan membuat anda berhasil didalam melakukan segala pekerjaan. Ingat, anda bisa saja sukses walau tidak seorangpun percaya kepada anda. Tetapi anda tidak akan pernah sukses jika anda tidak percaya kepada diri sendiri. Oleh karena itu kalahkanlah diri anda terlebih dahulu. Kiranya renungan ini boleh menjadi berkat bagi saudara seiman. Tuhan Yesus memberkati.
Labels:
0 Responses