Doa Dapat Menyembuhkan Orang Kerasukan Setan Renungan
Kejadiannya kurang lebih pada tahun 1991, saat saya masih kuliah di Yogya, dimana saya gemar sekali ikut kegiatan pecinta alam, naik gunung. Pada waktu itu saya ikut organisasi Kapala Sastra UGM.

Pada waktu itu saya bersama teman-teman saya berangkat naik gunung ke Merbabu lewat Kopeng. Kami mulai mengadakan pendakian pada saat malam hari dengan tujuan agar bisa samapai dipuncak Merbabu pagi hari atau pada saat matahari mulai bersinar.

Memang benar pagi hari kami sudah bisa sampai di puncak Merbabu, dan sungguh indah pemandangan di puncak khususnya pada saat matahari terbit. Berjam-jam kami menikmatinya diatas puncak samabil makan makanan kecil bersama-sama.

Ketika matahari sudah mulai diatas kami mulai beranjak turun untuk kembali ke base camp. Kurang lebih pada pukul 3 sore di tempat daerah yang agak curam teman saya perempuan tiba – tiba mengoceh dan mengamuk kemudian berteriak-teriak sangat keras sekali. Kami yang laki-laki mau tidak mau harus memegang tangan & badannya agar bisa dikendalikan. Kadang-kadang pingsan kadang-kadang berteriak-teriak. Kata teman-teman ini adalah kerasukan setan.

Kemudian kami berunding dan disepakati rombongan dibagi dua : rombongan pertama turun gunung terlebih dahulu untuk minta pertolongan orang pintar di daerah terdekat, rombongan dua adalah harus laki-laki yang berbadan besar yang harus menunggu orang yang sakit kerasukan. Kebetulan karena badan saya paling besar saya mau tidak mau harus tunggu orang yang sakit ini berdua sama teman, saya pegang bagian kaki, sedangkan teman saya pegang badan. Sejujurnya saya takut sekali dan kepingin ikut rombongan pertama.

Pada saat kumat teriak-teriak kami berdua harus memegang dengan erat-erat takut kabur. Kemudian pingsan lagi –ngamuk lagi berulang –ulang. Karena saya takut dan hari mulai gelap saya secara reflek berdoa Bapa Kami dan Salam Maria berulang – ulang terus aja berdoa dalam hati sambil minta pertolongan Tuhan. Karena saya pegang bagian kaki otomatis saya tidak pernah berhadapan dengan muka yang sakit ini. Suatu saat teman saya tidak kuat pegang bagian badan, dan mengamuk dan mau tidak mau saya pegang badanya dan akhirnya kami berhadapan, dan bertatapan mata. Pada saat itu dia berteriak seperti orang ketakutan, kesakitan dan teriakannya cukup keras dan lama, kemudian pingsan agak lama. Saya dan teman saya juaga sangat takut. Setelah bangun dia sadar seperti semula lagi, dan menanyakan keberadaan teman-teman yang lain. Teman saya heran kenapa bisa terjadi demikian dikasih mantera apa katanya…. Saya juga heran … kenapa tiba-tiba dia jadi sadar. Tapi saya senang dia sudah sadar.

Akhirnya kami turun gunung, dan bertemu dengan teman-teman yang pada saat itu juga belum mendapatkan bantuan orang pintar di desa terdekat. Semua teman-teman pada heran….. dan semua bersyukur bisa sembuh. Semua teman saya bertanya kepada saya diapakan orang ini ….. tapi saya jawab yang penting sekarang sudah sembuh. Kebetulan pada saat itu semua yang berangkat beragama Muslim dan hanya saya sendiri yang Katolik.

Dari pengalaman ini saya mau kesaksian bahwa betapa hebatnya doa didalam menghadapi kesulitan, walaupun sebenarnya saya tidak menyangka bahwa doa saya dikabulkan dalam waktu yang sangat cepat.
Labels:
0 Responses